Warga masyarakat di Kabupaten Bantul apabila memerlukan onderdil kendaraan bermotor bekas yang teringat pastilah kawasan pasar onderdil bekas Jejeran. Pasar onderdil bekas Jejeran berlokasi di tepi jalan antara perempatan Jejeran desa Wonokromo sampai dengan balaidesa desa Pleret, kecamatan Pleret. Kawasan ini sejak tahun 80-an sudah terkenal sebagai tempat transaksi barang-barang bekas terutama onderdil kendaraan. Sebenarnya lokasi kawasan ini tidak terletak tepat di perempatan Jejeran, tepatnya di sebelah timur balaidesa Wonokromo (wilayah pedukuhan Ketonggo desa Wonokromo) sampai dengan pedukuhan Kanggotan desa Pleret.
Para pedagang di pedukuhan Kanggotan tempat usahanya berada di sebelah timur sungai Gajah Wong yang juga merupakan batas wilayah desa Pleret dengan desa Wonokromo. Mereka menempati tanah kosong milik kas desa Pleret dengan mendirikan tenda-tenda dari bambu dan terpal bekas sehngga menimbulkan kesan kumuh di lokasi tersebut. Hal ini disebabkan ketidak mampuan mereka untuk membangun tempat usaha yang lebih layak. Berdagang barang bekas merupakan satu-satunya mata pencaharian mereka, “inilah sumber penghidupan utama kami. Kami menggantungkan kehidupan pada kegiatan berdagang barang bekas ini,” demikian cetus Pak Suparman, salah satu pedagang yang saat ini juga dipercaya sebagai Ketua/Koordinator “Paguyuban Lestari Mulyo”.
Kondisi Pasar Klitikan Kanggotan sebelum dibangun
BKM Maju Makmur desa Pleret merupakan salah satu BKM yang cukup berprestasi di wilayah Kabupaten Bantul. Tanggap darurat yang dilaksanakan oleh BKM Maju Makmur ketika terjadi bencana nasional gempa bumi Bantul tahun 2006 pernah diangkat menjadi best practice peran BKM dalam menjalankan fungsi sosialnya. BKM Maju Makmur juga pernah bermitra dengan UNHCR dalam kegiatan recovery livelihood pasca gempa bumi yang sampai saat ini masih bergulir dan semakin berkembang. BKM dengan kegiatan ekonomi produktifnya juga secara nyata mampu mengangkat perekonomian anggota KSM yang mengakses dana di UPK BKM. Secara kelembagaan, BKM Maju Makmur desa Pleret juga melaksanakan siklus masyarakat dengan teratur dan tak pernah putus, bahkan dalam kondisi daruratpun ketika terjadi bencana gempa bumi, Rembug Warga Tahunan tetap dilaksanakan.
Tahun 2009 dengan segala prestasi yang ada, BKM Maju Makmur mengajukan proposal untuk mengakses Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) tahun 2009. Dari 4 desa di Kabupaten Bantul yang mengajukan program tersebut, hanya 2 desa yang lolos dan menjadi lokasi PLP-BK 2009, yaitu desa Tirtonirmolo dan desa Pleret. Setelah melalui proses perencanaan partisipatif yang panjang, tersusunlah dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP). Di dalam dokumen tersebut kawasan yang di prioritaskan adalah kawasan Bedukan-Kanggotan dengan potensi wilayah yang diandalkan adalah pertanian, perikanan, peternakan (Bedukan) dan perdagangan (Kanggotan). Salah satu kegiatan yang diprioritaskan untuk dibiayai dengan BLM PLP-BK adalah kegiatan Penataan Pasar Klithikan (barang bekas) Kanggotan.
Kondisi Pasar Klitikan Kanggotan setelah dibangun
Pasar Klitikan (barang bekas) Kanggotan selesai dibangun pada bulan Februari 2012. Pelaksana kegiatan pembangunan adalah KSM Lestari Mulyo yang seluruh anggotanya adalah para pedagang barang bekas di pedukuhan Kanggotan desa Pleret yang juga sebagai calon penerima manfaat kegiatan tersebut. Sumber pembiayaan pembangunan pasar berasal dari :
– Swadaya masyarakat & Pemdes Pleret : Rp. 51,752,500,00
– BLM PLP-BK : Rp. 110,000,000,00
– Total biaya pembangunan : Rp. 161,752,000,00
Prasarana/fasilitas yang ada antara lain :
– Los pasar : 222 m2
– Saluran drainase : 48 m
– KM/WC : 1 unit (2 pintu)
– Talud & Pagar : 55 m
– Paving block : 190 m2
Fasilitas yang ada di Pasar Klitikan Kanggotan
Para pedagang selaku pemanfaat pasar klitikan tahu benar bagaimana kondisi pasar sebelum dibangun, dan merasakan manfaat dari pembangunan sarana perdagangan tersebut. Tempat berdagang yang menjadi sumber penghidupan pokok mereka menjadi lebih nyaman, bersih dan teratur. “Tidak bubar lagi kalau hujan” kata pak Wakiran salah satu pedagang sambil tersenyum mengingat masa sulitnya berdagang di masa lalu. Para pengunjung pun lebih nyaman berbelanja, tidak becek waktu musim penghujan dan berdebu waktu kemarau, apalagi fasilitas WC dan area parkir yang bersih, nyaman dan aman juga sudah tersedia. Menyadari hal tersebut para pedangang pemanfaat pasar merasa perlu untuk melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan terhadap prasarana perdagangan tersebut dengan tujuan agar bangunan dan fasilitas yang ada dapat berfungsi maksimal dan awet dengan masa pakai selama mungkin kalau bisa selamanya (lestari).
Untuk keperluan tersebut maka para pedagang pemanfaat pasar klitikan Kanggotan pada tanggal 28 Februari 2012 bersepakat membentuk “Paguyuban Lestari Mulyo” yang berfungsi sebagai organisasi pengelola pasar, di dalamnya termasuk kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan. Adapun susunan kepengurusannya adalah :
Ketua/Koordinator : Suparman
Sekretaris : Nur Rofik
Bendahara : Danang Nursahid
Bidang Teknis : – M. Arwani
– Nur Rohim
– Arifin
– Dahrun Nugroho
Bidang Penggalangan Dana : – Bahrodin
– Burhanudin
– Asroni
– Sunarno
Bidang Logistik : – Asrofi Jamril
– Supardi
– Jaqfar Shodiq
Selain kepengurusan sebagai kelengkapan organisasi pada tanggal 5 Maret 2012 juga ditetapkan Aturan Bersama Paguyuban Lestari Mulyo yang berisi ketentuan-ketentuan tentang tata tertib dan pengelolaan pasar. Selain itu untuk kegiatan pemeliharaan dan pemanfaatan disusun juga Rencana Kegiatan Pemeliharaan Prasarana, Daftar Anggota Pemanfaat Prasarana, Kartu Inventaris Kondisi Prasarana, Rencana Jadwal Perbaikan Prasarana dan RAB Perbaikan Prasarana.
Walaupun masih terbilang baru namun kegiatan pemeliharaan sudah dilakukan diantaranya yang bersifat rutin adalah pengecekan kondisi fisik bangunan, dilakukan oleh tim teknis, menjaga kebersihan, dilakukan oleh seluruh anggota kelompok, sedangkan untuk kegiatan perbaikkan belum pernah dilakukan karena belum ada kerusakan yang ditemukan. Pertemuan rutin “Paguyuban Lestari Mulyo” dilaksanakan setiap selapan (35 hari) sekali yaitu setiap malam Selasa Pahing bertempat di gedung Madrasah Al-Istiqomah pedukuhan Kanggotan. Untuk sumber pendanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikkan yang ada, ditarik iuran setiap anggota Rp. 15.000,00 per bulan. Hal-hal yang dibahas dalam pertemuan antara lain adalah : laporan keuangan paguyuban, kendala dan permasalahan usaha dagang, rencana kegiatan paguyuban, dan membahas masalah-masalah lain.
“Memang masih banyak kekurangan dalam pengelolaan pasar klithikan ini, misalnya : masalah tempat sampah yang belum tersedia, kamar mandi/WC belum dikelola dengan baik, masih ada pedagang yang sudah mendapat jatah tempat, tapi belum dimanfaatkan, padahal ada masyarakat lain yang juga membutuhkan, sudah disepakati ukuran maksimum kotak tempat menyimpan barang, tapi masih ada yang membuat kotak ukuran melebihi ketentuan, dan lain-lain. Tapi ini kami bahas di setiap pertemuan dengan harapan agar menjadi lebih baik,” jelas pak Suparman. “Yang jelas kami sudah menyadari, bahwa pasar ini merupakan sumber penghidupan kami agar menjadi lebih mulyo, sehingga kami harus memelihara dan memanfaatkan dengan baik sehingga pasar ini menjadi lestari. Maka sesuai dengan nama paguyuban kami “Lestari Mulyo”, sambung pak Suparman sambil tersenyum.
Paguyuban Pedagang Pasar Klithikan Kanggotan “LESTARI MULYO”
Contact person : Suparman (02742644982)
Alamat : Jalan Jejeran-Pleret, Pedukuhan Kanggotan, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Ditulis oleh : Edi Atmaji Margono,ST (Askot Infra Kab. Bantul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar