Selamat Datang

Sugeng Rawuh Wonten Ing Blog BKM Maju Makmur Desa Pleret.....!!!!! Maturnuwun Sampun Kerso Pinarak..... CP.BKM = (0274) 664-2614

Pasar Klitikan Baru di Kabupaten Bantul



BANTUL (the paparazzy) – Sejumlah pedagang Pasar Klitikan Kanggotan Pleret di kompleks pasar onderdil Jalan Jejeran-Pleret, menilai keberadaan pasar yang menyediakan barang bekas itu sangat membantu meningkatkan kesejahteraan pedagangnya terutama masyarakat di wilayah kanggotan dan ketonggo. Bahkan setiap hari pasar selalu ramai pengunjung. Pergerakan ekonomi di pasar semakin terlihat setiap hari minggu atau hari libur.
Seperti dikatakan Ketua Paguyuban Pasar Klitikan Lestari Mulyo Bapak Suparman, situasi pasar saat ini sudah lumayan ramai. Terutama di setiap hari libur. Sedang hari biasa situasinya tidak selalu ramai. “Yang jelas keberadaan pasar ini sudah bisa dijadikan sandaran hidup, meski tidak banyak,” terangnya, Ahad (29/1).
Dijelaskan, meski pengunjung sangat ramai, tetapi hal itu tidak secara otomatis transaksi meningkat. Tetapi keadaan itu sangat membantu perkembangan pasar. “Yang jelas kita berusaha meramaikan pasar, kehadiran pengunjung membuat kita semakin semangat,” ujarnya
Di pasar tersebut pembeli diberi kebebasan untuk memilih onderdil dan perabotan rumah tangga bekas berkualitas. Tetapi bisa didapatkan dengan harga murah. “Pedagang sini bilang baik bila memang bagus, dan jelek bila kualitasnya kurang, jadi tidak menipu,” jelasnya. Hampir semua barang bekas di kawasan itu bisa ditemui. Mulai kipas angin, onderdil motor hingga kompor bekas dll.
Senada dikatakan Suryanto (41) seorang penjual onderdil motor dan sepeda bekas, setiap hari pengunjung terus meningkat. Sehingga selalu terjadi transaksi dengan para penjual. Menurut lelaki legam itu, meski tidak beli bila pengunjung ramai penjual merasa sangat senang. “Lumayan mas bisa untuk makan,” jelasnya.
Apalagi sekarang Los Pasar Klitikan yang berlokasi di sebelah timur jembatan sungai gajahwong kanggotan pleret ini sedang dibangun dengan dana PLPBK dan Swadaya masyarakat membuat para pedagang semakin senang dan mimpi mempunyai pasar klitkan sendiri di wilayah kecamatan pleret sudah hampir terwujud (Pprz)

Monggo Ingkang Remen Kuliner Barang-barang Second Kasuwun Pinarak....

Prioritasi BLM PNPM Th. 2012 Termin 1

Pada rapat BKM dan UP-UP hari Rabu, Tanggal 9 Mei 2012 berhasil merumuskan Prioritasi Kegiatan BLM PNPM-MP termin 1 yaitu untuk 2 Kegiatan yang menyasar kepada pemanfaat individual warga miskin yang masuk PS2 BKM Maju Makmur Desa Pleret yaitu :
1. Pembangunan/Penyempurnaan Rumah Tidak Layak Huni (RTH).
2. Jambanisasi dan Pembangunan MCK.

setelah prioritasi ini akan ditindaklanjuti dengan pengumpulan calon pemanfaat dan pembentukan KSM, sehingga pemanfaatan BLM segera bisa dimulai di bulan Mei ini.




Urban Sanitation and Rural Insfrastructure


Pada bulan mei 2012 ini BKM Maju Makmur akan kembali mendapatkan program baru yang dititikberatkan pada kegiatan sanitasi lingkungan dengan total dana mencapai 300 juta s.d. 350 juta rupiah. Program ini sering dikenal dengan USRI ( Urban Sanitation and Rural Insfrastructure ) Kegiatan ini akan mulai dengan sosialisasi tingkat desa dan dilanjutkan dengan perencanaan dan pembuatan proposal di tahun 2012 dan selanjutnya pelaksanaan fisik akan direalisasikan di tahun 2013.
Program ini akan dilaksanakan untuk pembangunan fisik IPAL dan Jaringan Pipa pengumpul untuk diakses oleh 50 s.d. 100 KK di wilayah kerja BKM Maju Makmur Desa Pleret.
USRI merupakan  program pemberdayaan masyarakat di bawah payung PNPM Mandiri.  Program ini dilaksanakan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam perbaikan infrastruktur perdesaan dan mengentaskan kemiskinan di wilayah perdesaan serta penanganan permasalahan sanitasi di wilayah perkotaan.
By Paparazzy
Lebih lanjut menurut informasi dari Koordinator BKM Maju Makmur bapak Ahmad Sudarmi, S.Pd, dalam program USRI akan disesuaikan baik program maupun konsep  sesuai perkembangan masyarakat. Penyesuaian konsep tersebut antara lain, meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam percepatan pencapaian target MDGs, mewujudkan masyarakat berdaya dan mandiri yang mampu mengatasi berbagai persoalan kemiskinan di daerahnya, mewujudkan harmonisasi dan sinergi berbagai program pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kapasitas Pemda dalam menerapkan model pembangunan partisipasif yang berbasis kemitraan.
BKM juga mengharapkan dukungan Pemprov maupun Pemda dalam bentuk Dana Biaya Operasional Proyek (BOP) untuk program ini. BOP ini merupakan tugas wajibnya daerah dan tidak akan membebani, karena kecil nilainya. Dengan adanya alokasi BOP ini maka program akan berjalan lancar dan tepat waktu.
Selain itu, BKM juga berharap banyak dengan peran Dinas PU, baik di provinsi maupun di kabupaten untuk selalu mendampingi pelaksanaan program ini. Menurutnya, tidak adanya pendampingan oleh dinas-dinas di daerah terlihat dari kualitas infrastruktur yang kurang mendapat sentuhan teknis.
Meskipun program ini langsung ke masyarakat, dinas-dinas teknis terkait dapat menjadi pembina yang aktif dalam pelaksanaan program ini.